Berikut ini adalah pembahasan soal nomor 1-25 dari kompetisi sains madrasah (KSM) tingkat provinsi tahun 2017. Mohon koreksi bila ada kekurangtepatan pembahasannya.
Soal #1 KSM Provinsi 2017
Suatu atom 8X16mempunyai ciri-ciri:
A. elektron valensinya adalah 8, valensinya 8
B. elektron valensinya adalah 8, valensinya 6
C. elektron valensinya adalah 6, valensinya 6
D. elektron valensinya adalah 6, valensinya 2
E. elektron valensinya adalah 6, valensinya 1
Pembahasan Soal #1 KSM Provinsi 2017
8X16mempunyai nomor atom 8 dan nomor massa 16.
Elektron valensi ditentukan berdasarkan jumlah elektron pada kulit terluar dari konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p4 → total elektron valensi pada kulit kedua (sebagai kulit terluar) = 2 + 4 = 6 elektron valensi.
Dari 6 elektron valensi ini hanya ada 2 elektron yang akan digunakan berikatan agar bisa melengkapi diri sebanyak 8 elektron sebagai indikasi spesi yang stabil. Oleh karena itu valensi dari X ini adalah 2
Alternatif jawaban yang tepat D
Soal #2 KSM Provinsi 2017
Di antara pernyataan berikut yang benar adalah…
A. 23Na dan 24Mg merupakan isoton
B. 14C dan 14N merupakan isotop
C. 19F– dan 20Ne merupakan isoelektron
D. A dan B benar
E. A dan C benar
Pembahasan Soal #2 KSM Provinsi 2017
Isoton adalah isotop yang mempunyai jumlah netron yang sama.
11Na23 →jumlah netron Na = 23 – 11 = 12 dan
12Mg24 →jumlah netron Mg = 24 – 14 = 12
Isotop adalah unsur yang memiliki nomor massa berbeda-beda, dan nomor atom sama, tentu saja lambang unsurnya pasti sama pula. 14C dan 14N sudah pasti bukanlah isotop.
Isoelektron adalah isotop yang memiliki jumlah elektron yang sama.
9F19 – memiliki nomor atom 9 dan bermuatan -1 jadi jumlah elektronnya = 9 + 1 = 10 elektron
10Ne20 memiliki nomor atom 10 dan tanpa muatan jadi jumlah elektronnya = 10 elektron
Jadi pilihan yang tepat adalah E.
Soal #3 KSM Provinsi 2017
X dalam sistem periodik terletak dalam satu golongan dengan oksigen. Spesi kimia berikut yang tidak mungkin ada adalah…
A. X8
B. XO2
C. XO3
D. H3X
E. XO32–
Pembahasan Soal #3 KSM Provinsi 2017
X dalam sistem periodik terletak dalam satu golongan dengan oksigen, berarti bahwa X memiliki elektron valensi sebanyak 6, seperti unsur S, Se, Te, Po, Lv ini bisa dilihat pada tabel periodik yang diberikan pada soal. Anggaplah X sebagai S, S ini memang merupakan unsur poliatomik dengan rumus S8 (alternatif A jadi mungkin). S ini memang ada dalam bentuk oksida SO2 dan SO3 (alternatif B dan C jadi mungkin). S juga mampu membentuk ion SO32– (alternatif E jadi mungkin). S bila membentuk asam memiliki rumus H2S dan tidak mungkin membentuk H3S. (alternatif D jelas tidak mungkin ada).
Jawaban yang tepat D.
Soal #4 KSM Provinsi 2017
Di antara pasangan senyawa berikut ini, yang keduanya memiliki moment dipole sama dengan nol adalah…
A. CO dan SO2
B. CO2 dan CH4
C. BCl3 dan PCl3
D. NH3 dan BCl3
E. H2S dan H2O
Pembahasan Soal #4 KSM Provinsi 2017
Molekul dari senyawa yang memiliki momen dipole sama dengan nol adalah senyawa nonpolar. Pasangan yang merupakan senyawa polar adalah CO2 dan CH4
Soal #5 KSM Provinsi 2017
Di antara molekul berikut ini yang tidak mematuhi aturan oktet adalah…
A. PCl3
B. BCl3
C. NH3
D. CH4
E. N2H4
Pembahasan Soal #5 KSM Provinsi 2017
Ini akan lebih jelas bila digambarka struktr Lewisnya
Jawaban yang tepat B
Soal #6 KSM Provinsi 2017
Jika massa 1 atom C12 adalah 2 × 10–23 g dan massa molekul relatif asam sulfat adalah 98, maka massa 1 molekul asam sulfat adalah …
A. 9,8 × 10–23 g
B. 4,9 × 10–23 g
C. 9,8 × 10–22 g
D. 3,3 × 10–22 g
E. 1,6 × 10–22 g
Pembahasan Soal #6 KSM Provinsi 2017
Massa atom rata-rata asam sulfat = 1/12 × massa 1 atom C12 × Mr asam sulfat
Massa atom rata-rata asam sulfat = 1/12 × (2 × 10–23 g) × 98
Massa atom rata-rata asam sulfat = 1,633 × 10–22 g ~ 1,6 × 10–22 g
Jawaban yang tepat E.
Soal #7 KSM Provinsi 2017
Suatu atom X mempunyai 16 neutron dan nomor massanya adalah 31. Bilangan kuantum elektron terakhir pada konfigurasi elektron atom X adalah…
A. n = 3; l = 1; m = +1; s = +½
B. n = 3; l = 1; m = –1; s = –½
C. n = 4; l = 1; m = –1; s = +½
D. n = 4; l = 2; m = 0; s = –½
E. n = 4; l = 2; m = +1; s = –½
Pembahasan Soal #7 KSM Provinsi 2017
Atom X dengan 16 neutron dan nomor massa 31, maka nomor atom atau jumlah elektronnya adalah 31 – 16 = 15.
Berdasar kebiasaan penentuan posisi elektron terakhir seperti selama ini diajarkan maka akan memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
3p3 → n = 3,
berakhir di orbital p → l = 1,
↿ ↿ ↿ → m = +1
↿ ↿ ↿ → s = +½
Jawaban yang tepat A.
Soal #8 KSM Provinsi 2017
Jika sepotong logam natrium dimasukkan ke dalam air, maka pernyataan berikut ini yang benar adalah…
A. akan dihasilkan larutan bersifat basa
B. proses tersebut bersifat eksotermis
C. proses tersebut menghasilkan gas
D. dua pernyataan benar dari jawaban (A), (B), dan (C) adalah benar
E. ketiga jawaban (A), (B), dan (C) adalah benar
Pembahasan Soal #8 KSM Provinsi 2017
Reaksi yang terjadi : 2Na (s) + 2H2O(l) → 2NaOH(aq) + H2 (g) + energi
Pada reaksi menghasilkan NaOH maka larutan yang dihasilkan bersifat basa
Pada reaksi menghasilkan energi maka prosesnya bersifat eksotermis
Dalam proses tersebut dihasilkan gas H2
Jadi jawaban yang tepat adalah E.
Soal #9 KSM Provinsi 2017
Pernyataan yang benar dari dari logam alkali berikut ini …
A. energi ionisasi Na lebih kecil daripada K
B. jari-jari Rb kecil daripada K
C. afinitas elektron Li lebih kecil daripada Na
D. sifat reduktor K lebih besar daripada Li
E. sifat oksidator Rb lebih besar daripada Na
Pembahasan Soal #9 KSM Provinsi 2017
Sifat unsur-unsur logam alkali (golongan IA) dari atas ke bawah (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr):
Jari-jari semakin besar, energi ionisasi semakin kecil, afinitas elektron semakin kecil, keelektronegatifan semakin kecil.
- Posisi Na di atas K, jari-jari Na < K → energi ionisasi Na > K
- Posisi Rb di bawah K, jari-jari Rb > K
- Posisi Li di atas Na, jari-jari Li < Na → afinitas elektron Li > Na
- Posisi K di bawah Li → jari-jari K > Li → K lebih muda melepas elektron, lebih mudah mengalami oksidasi sehingga sifat reduktornya lebih besar dari Li.
- Posisi Rb di bawah Na, jari-jari Rb > Na → Rb lebih muda melepas elektron, lebih mudah mengalami oksidasi sehingga sifat reduktornya lebih besar dari Na, dan sifat oksidatornya lebih kecil dibanding Na.
Jawaban yang tepat adalah D.
Soal #10 KSM Provinsi 2017
Atom X yang dapat membentuk molekul CX, X2, dan XH3+ adalah atom yang mempunyai konfigurasi elektron …
A. ns2 np2
B. ns2 np3
C. ns2 np4
D. ns2 np5
E. ns2 np6
Pembahasan Soal #10 KSM Provinsi 2017
Soal ini dapat diprediksi dari bentuk molekulnya yang diatomik dan dapat membentuk molekul dengan C menjadi CX serta dapat membentuk XH3+
Unsur yang dapat membentuk molekul seperti pada soal ini biasanya adalah unsur O, unsur O dapat berikatan dengan C membentuk CO, dan terdapat dalam bentuk molekul diatomik O2 serta dapat membentuk kation hidronium (H3O+).
Dengan demikian atom X tersebut akan memiliki konfigurasi elektron di kulit terluar ns2 np6
Jawaban yang tepat E.
Soal #11 KSM Provinsi 2017
Jika 100 g suatu sampel yang mengandung Fe2O3 direduksi dengan gas karbon monoksida berlebih dihasilkan 28 g logam besi (Fe) dan karbon dioksida, maka kadar Fe2O3 di dalam sampel adalah… (Diketahui Ar Fe = 56, O = 16, H = 1, C = 12)
A. 20%
B. 30%
C. 40%
D. 50%
E. 60%
Pembahasan Soal #11 KSM Provinsi 2017
Reaksi yang terjadi:
Fe2O3 + 3CO → 2Fe + 3CO2
Jumlah Fe yang dihasilkan = 28 g : 56 g/mol = 0,5 mol.
Seharusnya Fe2O3 yang digunakan adalah ½ dari Fe yang dihasilkan = ½ × 0,5 mol = 0,25 mol.
massa Fe2O3 seharusnya = 0,25 mol × massa molar Fe2O3
massa Fe2O3 seharusnya = 0,25 mol × massa molar (2×56 + 3×16) g/mol
massa Fe2O3 seharusnya = 0,25 mol × 160 g/mol
massa Fe2O3 seharusnya = 40 g
Kadar Fe2O3 dalam sampel = (massa Fe2O3 seharusnya : massa sampel ) × 100%
Kadar Fe2O3 dalam sampel = (40 g : 100 ) × 100% = 40%
Soal #12 KSM Provinsi 2017
Logam Al (Ar = 27) dapat bereaksi dengan larutan H2SO4 menghasilkan Al2(SO4)3 (Mr = 342) dan gas H2. Jika 5,4 g logam Al dimasukkan ke dalam 600 mL larutan H2SO4 0,1 M dan volume larutan dianggap tetap, maka akan diperoleh...
A. endapan Al2(SO4)3 34,2 g
B. larutan H2SO4 0,02 M
C. gas H2 1,2 g
D. sisa logam Al 4,32 g
E. volume gas H2 pada STP adalah 2,24 L
Pembahasan Soal #12 KSM Provinsi 2017
Reaksi yang terjadi:
2Al(s) + 3H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(s) + 3H2(g)
Hitungan jumlah pereaksi:
5,4 g Al = 5,4 g : 27 = 0,2 mol Al
600 mL H2SO4 0,1 M = 0,6 L × 0,1 M = 0,06 mol
Berdasarkan perbandingan jumlah zat yang tersedia dengan koefisien reaksi setara diperoleh:
Reaksi | 2Al | + | 3H2SO4 | → | Al2(SO4)3 | + | 3H2 |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Awal | 0,2 mol | 0,06 mol | - | - | |||
Bereaksi | -0,04 mol | -0,06 mol | +0,02 mol | +0,06 mol | |||
Akhir | 0,16 mol | - | 0,02 mol | 0,06 mol |
Massa Al2(SO4)3 sebagai endapan = 0,02 mol × massa molar Al2(SO4)3
Massa Al2(SO4)3 sebagai endapan = 0,02 mol × 342 g/mol
Massa Al2(SO4)3 sebagai endapan = 6,84 g
H2SO4 pada akhir reaksi tidak ada (habis bereaksi)
Massa gas H2 = 0,06 mol × massa molar H2
Massa gas H2 = 0,06 mol × 2 g/mol
Massa gas H2 = 0,12 g
Sisa logam Al = 0,16 mol = 0,16 mol × 27 g/mol = 4,32 g.
Volume gas H2 pada STP = 0,06 mol × 22,4 L/mol = 1,344 L
Jawaban yang tepat D
Soal #13 KSM Provinsi 2017
Berat belerang paling ringan yang terdapat dalam 1 g garam-garam sulfat berikut adalah...
A. Al2(SO4)3 (Mr=342)
B. Na2SO4 (Mr=142)
C. MgSO4 (Mr=120)
D. Fe2(SO4)3 (Mr= 400)
E. CaSO4 (Mr= 116)
Pembahasan Soal #13 KSM Provinsi 2017
Zat | Mr | Total Ar S | % massa S |
Al2(SO4)3 | 342 | 32×3 = 96 | 96/342 = 28,07% |
Na2SO4 | 142 | 32 | 32/142 = 22,54% |
MgSO4 | 120 | 32 | 32/120 = 26,67% |
Fe2(SO4)3 | 400 | 32×3 = 96 | 96/400 = 24,00% |
CaSO4 | 116 | 32 | 32/116 = 27,59% |
Jawaban yang tepat = B
Soal #14 KSM Provinsi 2017
Sukrosa (C12H22O11) dapat dioksidasi dengan asam sulfat pekat (H2SO4) menghasilkan karbon (C) dan air (H2O). Jika 171 g sukrosa direaksikan dengan asam sulfat pekat berlebih, maka berat karbon dan air yang dihasilkan adalah...(Diketahui Ar C=12, H=1, O=16)
A. 36 g karbon dan 99 g air
B. 36 g karbon dan 135 g air
C. 72 g karbon dan 99 g air
D. 72 g karbon dan 121 g air
E. 108 g karbon dan 63 g air
Pembahasan Soal #14 KSM Provinsi 2017
Reaksi yang terjadi:
C12H22O11 → 12C + 11H2O
171 g C12H22O11 = 171 g : massa molar C12H22O11
171 g C12H22O11 = 171 g : 342 g/mol
171 g C12H22O11 = 0,5 mol
Jumlah C yang dihasilkan = 12/1 × 0,5 mol = 6 mol
6 mol C → 6 mol × 12 g/mol = 72 g C
Jumlah H2O yang dihasilkan = 11/1 × 0,5 mol = 5,5 mol
5,5 mol H2O → 5,5 mol × 18 g/mol = 99 g H2O
Jawaban yang tepat = C
Soal #15 KSM Provinsi 2017
Jika propanol dibakar sempurna, maka perbandingan volume CO2(g) : H2O(g) yang dihasilkan dari pembakaran tersebut pada suhu dan tekanan tetap adalah…
A. 1 : 1
B. 1 : 2
C. 2 : 3
D. 3 : 4
E. 4 : 5
Pembahasan Soal #15 KSM Provinsi 2017
Reaksi yang terjadi:
C3H7OH + 5O2 → 3CO2 + 4H2O
Perbandingan volume dari hasil reaksi CO2 dan H2O berbanding lurus dengan jumlah koefisien setara untuk setiap zat yang terlibat dalam reaksi.
Jadi perbandingan volume CO2(g) : H2O(g) = 3 : 4
Soal #16 KSM Provinsi 2017
Logam seng (Zn, Ar = 65) dapat bereaksi dengan larutan asam klorida membentuk ZnCl2 dan gas H2. Jika 1,3 g seng direaksikan dengan 0,1 M asam klorida, maka volume minimal larutan asam klorida yang dibutuhkan agar semua seng habis bereaksi adalah…
A. 0,1 L
B. 0,2 L
C. 0,3 L
D. 0,4 L
E. 0,6 L
Pembahasan Soal #16 KSM Provinsi 2017
Reaksi yang terjadi:
Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2
1,3 g Zn = 1,3 g : 65 g/mol = 0,02 mol
Agar 0,02 mol Zn habis bereaksi minimal jumlah HCl harus 2 × jumlah Zn atau 0,04 mol
[HCl] = jumlah HCl : volume larutan HCl
Volume larutan HCl = jumlah HCl : [HCl]
Volume larutan HCl = 0,04 mol : 0,1 M
Volume larutan HCl = 0,4 L
Jawaban yang tepat D
Soal #17 KSM Provinsi 2017
Jika sebuah paku besi (Fe) dimasukkan ke dalam larutan CuSO4, maka pada permukaan paku akan terdapat endapan logam berwarna kemerahan. Hal ini menunjukkan bahwa...
A. Cu teroksidasi menjadi Cu+
B. terjadi reaksi redoks : Fe2+ + Cu → Fe + Cu2+
C. logam besi lebih mudah tereduksi daripada tembaga
D. potensial reduksi standar Eo Cu2+/Cu > Eo Fe2+/Fe
E. logam Cu terlarut dan besi mengendap
Pembahasan Soal #17 KSM Provinsi 2017
Reaksi yang terjadi:
Fe + CuSO4 → FeSO4 + Cu
Penulisan reaksi ½ ion: Fe + Cu2+ → Fe2+ + Cu
Cu tereduksi dan Fe mengalami oksidasi
Logam Fe lebih mudah mengalami oksidasi dibanding Cu, Cu lebih mudah mengalami reduksi dibanding Fe.
Potensial reduksi standar memang Cu2+/Cu > Eo Fe2+/Fe sehingga reaksi dapat berlangsung.
Logam Cu akan mengendap sementara itu Fe akan terlarut. Endapan merah itu adalah Cu hasil reduksi.
Jawaban yang tepat D
Soal #18 KSM Provinsi 2017
Sejumlah muatan listrik digunakan untuk elektrolisis leburan NaCl sehingga pada katoda terendapkan 2,3 g logam Na. Jika muatan listrik yang sama digunakan untuk elektrolisis larutan 1 L larutan CuSO4, maka pH larutan yang terjadi setelah elektrolisis adalah... (Diketahui Ar Na = 23, Cu = 63,5)
A. 1 – log 2
B. 1
C. 2 – log 2
D. 2
E. 2 – log 5
Pembahasan Soal #18 KSM Provinsi 2017
Hitung muatan untuk mengendapkan Na sebanyak 2,3 g
Reduksi Na+ + e– → Na
w = (e.i.t)/96500
2,3 = (23/1 × i × t)/96500
(2,3/23) × 96500 = i × t
i × t = 9650 Coulomb
Reaksi elektrolisis larutan CuSO4
Reduksi: 2Cu2+ + 4e– → 2Cu
Oksidasi: 2H2O → 4H+ + O2 + 4e–
Redoks: 2Cu2+ +2H2O → 2Cu + 4H+ + O2
Hitung massa Cu yang mengendap lebih dulu menggunakan hukum Faraday I.
w = (e.i.t)/96500
w = (63,5/2×9650)/96500
w = 31,75 × 0,1
w = 3,175 g
3.175 g Cu ini setara dengan 3.175 g : 63,5 g/mol atau 0,05 mol
Hitung jumlah mol H+ dengan membandingkan koefisien Cu2+ dengan koefisien H+
Jumlah mol H+ = 4/2 × 0,05 = 0,1 mol
[H+] = 0,1 mol : 1 L = 0,1 M
pH = -loh [H+] = -log 0,1 = 1
Jawaban yang tepat B.
Soal #19 KSM Provinsi 2017
Diketahui data Eo sel kimia sebagai berikut :
Zn/Zn2+ // Cu2+/Cu | Eo sel = 1,10 V |
Zn/Zn2+ // Pb2+/Pb | Eo sel = 0,63 V |
Cu/Cu2+ // Ag+/Ag | Eo sel = 0,46 V |
Berdasarkan data tersebut, maka Eo sel Pb/Pb2+ // Ag+/Ag adalah...
A. 0,17 V
B. 0,47 V
C. 0,57 V
D. 1,23 V
E. 1,64 V
Pembahasan Soal #19 KSM Provinsi 2017
Untuk menyelesaikan soal ini caranya adalah dengan menempatkan setiap spesi sesuai dengan pertanyaan soal, Pb/Pb2+ // Ag+/Ag
Cu + 2Ag+ → Cu2+ + 2Ag | Eo sel = +0,46 V |
Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu | Eo sel = +1,10 V |
Zn2+ + Pb → Zn + Pb2+ | Eo sel = –0,63 V |
Pb + 2Ag+ → Pb2+ + 2Ag | Eo sel = +0,93 V |
Soal #20 KSM Provinsi 2017
Diketahui reaksi redoks yang belum setara sebagai berikut:
I– + SO42– → I2 + H2S
Jika 1 mol ion I– dioksidasi maka :
A. diperlukan 1,5 mol ion H+
B. diperlukan 0,25 mol ion SO42–
C. dihasilkan 0,5 mol I2
D. dihasilkan 0,5 mol gas H2S
E. dihasilkan 1 mol H2O
Pembahasan Soal #20 KSM Provinsi 2017
Penyetaraan reaksi redoks:
Oksidasi: 2I– → I2 + 2e– |×4|
Reduksi: SO42– + 10H+ + 8e– → H2S + 4H2O
Redoks: 8I– + SO42– + 10H+ + 8e– → 4I2 + H2S + 4H2O
Jumlah ion H+ = 10/8 × 1 mol = 1,25 mol
Jumlah ion SO42– = 1/8 × 1 mol = 0,125 mol
Jumlah I2 = 4/8 × 1 mol = 0,5 mol
Jumlah H2S = 1/8 × 1 mol = 0,125 mol
Jumlah H2O = 4/8 × 1 mol = 0,5 mol
Jawaban yang tepat C.
Soal #21 KSM Provinsi 2017
Jika 25 mL CH3COOH 0,2 M (Ka = 1,8×10–5) dititrasi dengan larutan NaOH 0,2 M, pH pada saat ditambahkan 10 mL larutan NaOH adalah…
A. 4,57
B. 5,47
C. 3,75
D. 6,35
E. 2,72
Pembahasan Soal #21 KSM Provinsi 2017
Jumlah CH3COOH = 25 mL × 0,2 M = 5 mmol
jumlah NaOH = 10 mL × 0,2 M = 2 mmol
Reaksi | : | CH3COOH | + | NaOH | ⇌ | CH3COONa | + | H2O |
Awal | : | 5 mmol | 2 mmol | - | - | |||
Bereaksi | : | -2 mmol | -2 mmol | +2 mmol | - | |||
Kesetimbangan | : | 3 mmol | 0 | 2 mmol |
Dari komponen yang terdapat pada akhir reaksi mengindikasikan terbentuknya larutan penyangga asam.
pH = pKa – log ([asam lemah]/[basa konjugat])
pH = 5 – log 1,8 – log (3/2)
pH = 5 – 0,255 – 0,176
pH = 4,57
Jawaban yang tepat A.
Soal #22 KSM Provinsi 2017
Jika larutan CH3NH2 0,1 M mempunyai pH = 11,80, maka pKb dari larutan tersebut adalah…
A. 4,2 × 10–4
B. 3,38
C. 3,38 × 10–4
D. 4,2 × 10–5
E. 4,2
Pembahasan Soal #22 KSM Provinsi 2017
CH3NH2 merupakan jenis larutan basa lemah.
pH = 11,80
→ pOH = 14 – 11,80 = 2,20
pOH = ½ pKb –½ log [B])
2,20 = ½ pKb – ½ log 0,1
4,40 = pKb – log 0,1
4,40 = pKb + 1
pKb = 4,40 – 1
pKb = 3,40
Jawaban yang mendekati adalah B
Soal #23 KSM Provinsi 2017
Jika hanya Kb1 (2,1×10–4) dari 0,15 M Na2CO3 yang diperhitungkan saja, maka pH larutan tersebut adalah…
A. 2,25
B. 11,75
C. 10,50
D. 2,55
E. 5,22
Pembahasan Soal #23 KSM Provinsi 2017
Na2CO3 adalah jenis garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah. Jika dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisis sebagian (yang terhidrolisis adalah ion CO32–).
Karena yang digunakan adalah Kb1 maka
Ka2 = 10–14 : Kb1
Ka2 = 10–14 : 2,1×10–4 = 4,76×10–11
pH = ½ (14 + pKa2 + log [G])
pH = ½ (14 – log (4,76×10–11) + log 0,15)
pH = ½ (14 + 10,32 – 0,82)
pH = ½ 23,50
pH = 11,75
Jawaban yang tepat B.
Soal #24 KSM Provinsi 2017
Jika kelarutan dari Ag2CrO4 pada 25oC adalah 6,7×10–5 mol L–1, maka Ksp dari perak kromat tersebut adalah…
A. 3,38 × 10–12
B. 1,1 × 10–12
C. 1,2 × 10–12
D. 1,3 × 10–4
E. 6,7 × 10–5
Pembahasan Soal #24 KSM Provinsi 2017
Ag2CrO4 ⇌ 2Ag+ + CrO42–
Ag2CrO4 terurai menjadi 3 ion.
s adalah kelarutan Ag2CrO4
Ksp = 4(6,7×10–5)3
Ksp = 4×3,01×10–13
Ksp = 1,204×10–12
Jawaban yang tepat C.
Soal #25 KSM Provinsi 2017
Jika elektroplating nikel dilakukan untuk mendepositkan 0,500 g nikel di atas suatu logam dengan arus 3A, waktu yang diperlukan untuk proses reduksi Ni2+ menjadi Ni (Ar = 58,7) adalah…
A. 9,1 menit
B. 1,9 menit
C. 1,6 menit
D. 6,1 menit
E. 2,0 menit
Pembahasan Soal #25 KSM Provinsi 2017
Diketahui:
w = 0,5 g;
e = 58,7/2 = 29,35 g;
i = 3 A;
Ditanya t = ....?
w = (e.i.t)/96.500
t = (w × 96.500)/e.i
t = (0,5 g × 96.500 C) / (29,35 g × 3A)
t = (48.250 / 88,05) detik
t = 548,0 detik
t = (548,0 detik : 60 detik/menit)
t = 9,1 menit
Jawaban yang tepat A.
Pembahasan soal lanjutanb lihat daftar isi / sitemap blog ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar