× Home Daftar Isi Disclaimer Tentang Blog
Menu

Serba Ada

Serba Serbi

Cara Identifikasi Keberadaan Ikatan Kovalen Koordinasi pada Suatu Molekul

Materi: kimia
Bahasan struktur Lewis suatu molekul bagi sebagian siswa bukanlah perkara mudah. Apalagi bila ilustrasi elektron yang diberikan tanpa pembeda baik tanda atau warna. Namun demikian masih ada jalan lain yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi ikatan kovalen manakah yang bertindak sebagai ikatan kovalen koordinat. Oh ya yang dimaksud dengan ikatan kovalen adalah ikatan antara 2 atom yang menggunakan elektron untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu molekul. Bila asal elektron yang digunakan secara bersama-sama itu berasal dari salah satu atom saja dari 2 atom disebut dengan ikatan kovalen koordinat. Bagaimana cara mengetahui bahwa suatu ikatan kovalen itu berikatan kovalen biasa atau berikatan kovalen koordinat?

Berikut langkah-langkahnya:
  1. Gambar struktur Lewis molekul (cara menggambar struktur Lewis silakan baca di sini )
  2. Hitung muatan formal setiap atom dalam molekul.
    Rumus hitung:
    muatan formal atom = Σ e. valensi - Σ ikatan di sekitar atom - Σ elektron tak berikatan
  3. Bila terdapat atom dengan muatan formal + (positif) dan atom lain yang berdekatan bernilai - (negatif) maka ikatan di antara kedua atom atom tersebut merupakan ikatan kovalen koordinat. Arahnya dari atom bermuatan formal + ke atom bermuatan formal -.
  4. Ikatan kovalen koordinat biasanya dimulai dari atom dengan muatan formal positif (+) menuju ke atom dengan muatan formal negatif (-).
Contoh penerapan identifikasi keberadaan ikatan kovalen koordinat pada struktur molekul yang digambar menurut struktur Lewis:

A. CO

Σ Elektron valensi C = 4; Σ ikatan sekitar C = 3; Σ elektron tak berikatan pada C = 2
Muatan formal C = 4 - 3 - 2 = -1

Σ Elektron valensi O = 6; Σ ikatan sekitar O = 3; Σ elektron tak berikatan pada O = 2
Muatan formal O = 6 - 3 - 2 = +1

 


B. CO2

Σ Elektron valensi C = 4; Σ ikatan sekitar C = 4; Σ elektron tak berikatan pada C = 0
Muatan formal C = 4 - 4 - 0 = 0

Σ Elektron valensi O = 6; Σ ikatan sekitar O = 2; Σ elektron tak berikatan pada O = 4
Muatan formal O = 6 - 2 - 4 = 0



C. HNO3

Σ Elektron valensi H = 1; Σ ikatan sekitar H = 1; Σ elektron tak berikatan pada H = 0
Muatan formal H = 1 - 1 - 0 = 0

Σ Elektron valensi N = 6; Σ ikatan sekitar N = 4; Σ elektron tak berikatan pada N = 0
Muatan formal N = 5 - 4 - 0 = +1

Σ Elektron valensi Oa = 6; Σ ikatan sekitar Oa = 2; Σ elektron tak berikatan pada Oa = 4
Muatan formal Oa = 6 - 2 - 4 = 0

Σ Elektron valensi Ob = 6; Σ ikatan sekitar Ob = 2; Σ elektron tak berikatan pada Ob = 4
Muatan formal Ob = 6 - 2 - 4 = 0

Σ Elektron valensi Oc = 6; Σ ikatan sekitar Oc = 1; Σ elektron tak berikatan pada Oc = 6
Muatan formal Oc = 6 - 1 - 6 = -1



D. H2SO4

Σ Elektron valensi H = 1; Σ ikatan sekitar H = 1; Σ elektron tak berikatan pada H = 0
Muatan formal H = 1 - 1 - 0 = 0

Σ Elektron valensi S = 6; Σ ikatan sekitar S = 4; Σ elektron tak berikatan pada S = 0
Muatan formal S = 6 - 4 - 0 = +2

Σ Elektron valensi Oa = 6; Σ ikatan sekitar Oa = 2; Σ elektron tak berikatan pada Oa = 4
Muatan formal Oa = 6 - 2 - 4 = 0

Σ Elektron valensi Ob = 6; Σ ikatan sekitar Ob = 1; Σ elektron tak berikatan pada Ob = 6
Muatan formal Ob = 6 - 1 - 6 = -1

Pada struktur H2SO4 gambar nomor 2, atom S berikatan dengan 4 atom O yang terdiri 2 ikatan kovalen koordinasi (ditandai dengan panah penghubung dari S menuju O) dan 2 ikatan kovalen biasa.
Pada struktur H2SO4 gambar nomor 3 adalah struktur H2SO4 paling stabil karena muatan formal setiap atom adalah 0. Pada atom S memang tidak mengikuti kaidah oktet, hal ini boleh-boleh saja karena S termasuk unsur yang menempati periode 3 (memiliki 3 kulit) yang berarti memungkinkan untuk memiliki jumlah elektron di sekitarnya melebihi aturan oktet.


E. H2O

Σ Elektron valensi H = 1; Σ ikatan sekitar H = 1; Σ elektron tak berikatan pada H = 0
Muatan formal H = 1 - 1 - 0 = 0

Σ Elektron valensi O = 6; Σ ikatan sekitar O = 2; Σ elektron tak berikatan pada O = 4
Muatan formal H = 6 - 2 - 4 = 0


F. NH3BF3
Σ Elektron valensi H = 1; Σ ikatan sekitar H = 1; Σ elektron tak berikatan pada H = 0
Muatan formal H = 1 - 1 - 0 = 0

Σ Elektron valensi N = 5; Σ ikatan sekitar N = 4; Σ elektron tak berikatan pada N = 0
Muatan formal N = 5 - 4 - 0 = +1

Σ Elektron valensi B = 3; Σ ikatan sekitar B = 4; Σ elektron tak berikatan pada B = 0
Muatan formal H = 3 - 4 - 0 = -1

Σ Elektron valensi F = 7; Σ ikatan sekitar F = 1; Σ elektron tak berikatan pada F = 6
Muatan formal F = 7 - 1 - 6 = 0

Koreksi dan saran atas tulisan ini akan sangat bermanfaat untuk perbaikan sehingga tidak menyesatkan pembelajar kimia.
Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

meCKZINK

Memuat...

Arsip Blog

Topik

asam dan basa buffer hidrokarbon kesetimbangan kimia kimia kimia unsur laju reaksi makromolekul polimer reaksi redoks sel elektrokimia senyawa karbon soal OSN soal osp soal un termokimia unsur radioaktif

Popular Posts

  • Laju Reaksi: Teori Tumbukan
    Salah satu teori yang menjelaskan proses terjadinya reaksi adalah teori tumbukan . Menurut teori tumbukan , reaksi kimia terjadi karena ada...
  • Penurunan Rumus Orde Reaksi
    Penurunan rumus untuk orde reaksi 1 dan orde reaksi 2. Reaksi orde satu Misalnya reaksi A $\rightarrow$ B Menurut definisi laju reak...
  • Contoh Penerapan Laju Reaksi dalam Kehidupan
    Contoh Penerapan Laju Reaksi dalam Kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari kalian telah sering menerapkan prinsip laju reaksi dan faktor-fak...
  • Faktor Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
    Coba kalian perhatikan, mengapa ketika ibu membuat teh harus dengan air mendidih? Mengapa tidak menggunakan air yang sudah dingin? Atau men...
  • Contoh Soal Penambahan Asam/Basa Kuat pada Larutan Penyangga (Buffer)
    Menanggapi soal yang diberikan rekan anggota grup Asosiasi Guru Kimia Indonesia yang diambil dari soal SBMPTN kimia menjadi menarik untuk me...
  • Cara Mudah Menentukan Orde Ikatan
    Istilah orde ikatan ( bonding order ) ini digunakan dalam teori orbital molekul ( molecule orbital theory ). Menurut teori orbital molekul b...
  • Konsep Mol pada Kimia
    Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan satuan untuk menyebutkan bilangan yang besar untuk mempermudah perhitungan. Sebagai con...

Navigasi

  • Home
  • disclaimer
  • sitemap
Ehcrodeh. Diberdayakan oleh Blogger.
Copyright © KMA. Template by : Petunjuk Onlene