× Home Daftar Isi Disclaimer Tentang Blog
Menu

Serba Ada

Serba Serbi

pH Garam Dihitung dari Ka1, Ka2, atau Ka3?

Materi: kimia
Bahasan tentang penentuan pH garam BnA (B ion + dari basa kuat dan A ion - dari sisa asam lemah, n  merupakan indeks B atau jumlah muatan n-) yang terhidrolisis sering menjadi hal yang disalah mengerti oleh sebagian siswa, bahkan guru kimia sendiri. Ada yang menganggap proses hitungnya sama persis ketika menghitung pH asam/basa lemah dalam penggunaan Ka/Kb (tetapan kesetimbangan asam basa). Beberapa siswa bahkan guru sering secara refleks mengatakan bahwa untuk menentukan pH garam yang dilarutkan dalam air ditentukan berdasar nilai Ka atau Kb yang terbesar bila diketahui beberapa Ka/Kb-nya. Apakah memang demikian? Bagaimana ini dapat dijelaskan?



Cara paling mudah adalah dengan menuliskan persamaan reaksi antara garam ketika berada dalam air. Contoh pada soal hitungan pH garam karbonat berikut. yang bereaksi dalam air:

Contoh soal:
Hitunglah pH larutan Na2CO3 0,1 M (Ka1 H2CO3 = 4,5 × 10–7; Ka2 H2CO3 = 4,7 × 10–11)

Pembahasan:
Reaksi yang terjadi beturut-turut adalah:
Na2CO3 (aq) → 2Na+(aq) + CO32–(aq)  reaksi ionisasi ....(Reaksi-1)
CO32– (aq) + H2O(aq) ⇌ HCO3–(aq) + OH– (aq)  reaksi hidrolisis ....(Reaksi-2)
HCO3– (aq) + H2O(aq) ⇌ H2CO3(aq) + OH– (aq)  reaksi hidrolisis ....(Reaksi-3)

Larutan 0,1 M Na2CO3 dilarutkan dalam air sehingga akan terurai sebagai berikut:
Reaksi-1 : Na2CO3 →2Na++CO32–
0,1 M
0,2 M
0,1 M

Dalam larutan, ion karbonat (CO32–) akan mengalami hidrolisis (dengan tetapan hidrolisis Kh1)
$K_{h1}=\dfrac{K_w}{K_{a2}}$ 
Reaksi-2 : CO32– (aq) + H2O(aq) ⇌ HCO3–(aq) + OH– (aq)
Awal : 0,1 M - - -
Bereaksi : x M - x x M
Kesetimbangan : (0,1 – x) M - x x M
Konsentrasi OH– yang terbentuk kemudian dihitung: (x sangat kecil sehingga 0,1 – x ≈ 0,1)
\begin{aligned}
K_{h1} &=\dfrac{[HCO_3^-][OH^-]}{[CO_3^{2-}]}\\
\dfrac{10^{-14}}{4,7 \times 10^{-11}}&=\dfrac{x.x}{0,1-x}\\
(0,1-x)10^{-14}&=4,7 \times 10^{-11}.x^2\\
4,7 \times 10^{-11}.x^2 &= 10^{-15}-10^{-14}x\\
4,7 \times 10^{-11}.x^2 + 10^{-14}x - 10^{-15}&=0\\
x~dapat~diselesaikan~dengan~&rumus~persamaan~kuadrat\\
x &= 0,0045\\
\end{aligned}
Uji signifikansi 5% →0,0045/0,1 × 100% = 4,5% artinya pengabaian tadi valid karena masih di bawah 5% dan angka hasil hitung dapat digunakan pada proses hitung selanjutnya.
Ion bikarbonat (HCO3–) dapat mengalami hidrolisis lanjut (dengan tetapan hidrolisis Kh2)
$K_{h2}=\dfrac{K_w}{K_{a1}}$ 

Reaksi-3 : HCO3– (aq) + H2O(aq) ⇌ H2CO3(aq) + OH– (aq)
Awal : 0,0045 M - - 0,0045 M
Bereaksi : x M - x x M
Kesetimbangan : (0,0045 – x) M - x (0,0045 + x) M

Konsentrasi OH–  yang terbentuk kemudian dihitung: (x sangat kecil sehingga 0,0045 ± x ≈ 0,0045)
\begin{aligned}
K_{h2} &=\dfrac{[H_2CO_3][OH^-]}{[HCO_3^-]}\\
\dfrac{10^{-14}}{4,5 \times 10^{-7}}&=\dfrac{x(0,0045+x)}{0,0045-x}\\
\dfrac{10^{-14}}{4,5 \times 10^{-7}}&=\dfrac{x.x}{0,0045}\\
0,0045 \times 10^{-14} &= 4,5 \times 10^{-7}.x^2\\
x^2 &= \dfrac{0,0045 \times 10^{-14}}{4,5 \times 10^{-7}}\\
x^2 &= 10^{-10}\\ 
x &= 1 \times 10^{-5}
\end{aligned}

Jika dihitung kembali, konsentrasi OH– total dalam larutan adalah jumlah konsentrasi OH– dari kesetimbangan (reaksi-2) dan (reaksi-3) yaitu 0,0045 + (1 × 10–5) = 0,00451 M
Maka pH larutan adalah 14 + log 0,00451 = 14 - 2,346 = 11,654

Proses hitung lazim dengan menggunakan Ka2 hasilnya:
\begin{aligned}
.[OH^-] &=\sqrt{\dfrac{K_w \times [Na_2CO_3]}{K_{a2}}}\\
&=\sqrt{\dfrac{10^{-14} \times 0,1}{4,7 \times 10^{-11}}}\\
&= 0,0046\\
\\
pOH &= -log~[OH^-] \\&= -log~0,0046 \\&=  2,336\\
\\
pH &= 14 - pOH\\& = 14 -2,336\\& = 11,664
\end{aligned}

Jadi dari hasil hitung dua prosedur itu memang diperoleh hasil yang tidak sama persis, tetapi secara kasar itu masih dapat dikatakan sama. Beberapa referensi ada yang merekomendasikan untuk menggunakan cara yang terakhir itu. Namun agar tidak keliru karena sekadar menghafal rumus sebaiknya penjelasan di atas disimak betul.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

meCKZINK

Memuat...

Arsip Blog

Topik

asam dan basa buffer hidrokarbon kesetimbangan kimia kimia kimia unsur laju reaksi makromolekul polimer reaksi redoks sel elektrokimia senyawa karbon soal OSN soal osp soal un termokimia unsur radioaktif

Popular Posts

  • Penyetaraan Reaksi Redoks: KI + H2SO4 → K2SO4 + I2 + H2S + H2O
    Berikut ini penyelesaian tiga metode penyetaraan reaksi redoks KI + H 2 SO 4  → K 2 SO 4  + I 2  + H 2 S + H 2 O Proses penyetaraan setiap m...
  • Penamaan Alkana dengan Cabang Alkil Berjarak Sama dari Ujung Rantai Utama
    Berikut ini contoh penerapan aturan IUPAC terbaru untuk penamaan (nomenclature) senyawa organik. Pada tulisan ini dikhususkan pada bahasan g...
  • Struktur Senyawa Hidrokarbon Alkana Model Skeletal
    Ada dua cara menggambarkan struktur molekul senyawa hidrokarbon yang diketahui rumus kimianya. Penggambaran dapat dilakukan dengan cara manu...
  • Penyetaraan Reaksi Redoks: P2I4 + P4 + H2O → PH4I + H3PO4
    Persamaan reaksi redoks P 2 I 4 + P 4 + H 2 O → PH 4 I + H 3 PO 4 ini nampaknya sederhana namun proses penyetaraannya dengan metode yang ...
  • Cara Menentukan Harga Entalpi Reaksi
    Penentuan Harga Entalpi Reaksi . Perubahan $\Delta$H reaksi dapat ditentukan dengan beberapa cara, yakni dari hasil eksperimen, dari penera...
  • Golongan Halogen atau Unsur Golongan VIIA
    Unsur yang termasuk  golongan halogen atau golongan VIIA adalah fluor (F), klor (Cl), brom (Br), iod (I), dan astat (As). Astat ditemukan...
  • Contoh Soal Diagram Latimer dan Penentuan Potensial Reduksi Standar
    Beberapa soal terkait penentuan potensial reduksi standar dapat ditentukan dengan beberapa cara. Salah satu caranya adalah menggunakan diagr...

Navigasi

  • Home
  • disclaimer
  • sitemap
Ehcrodeh. Diberdayakan oleh Blogger.
Copyright © KMA. Template by : Petunjuk Onlene